Perjalanan membawamu bertemu denganku, ku bertemu kamu..
Sejak di waiting room SSK II Int. Airport Saya sudah terjaga dengan seorang
Ibu yang mondar mandir sambil telfonan, mukanya terlihat bingung, mungkin si
penelfon sedang memandu sang Ibu agar kemana dan harus bagaimana. Singkat cerita,
ternyata beliau satu seat dengan Saya
di 8A dan beliau di 8C. Pas pula penerbangan siang ini seat 8B kosong jadi kita hanya berdua saja.
Dari awal duduk sudah terlihat panik,
beliau keluarin tissue lalu minumannya
sempat meleber keluar karena terkena kaki sendiri. Lalu beliau juga berdzikir terlihat
gerakan dijarinya dengan tasbih digital selama penerbangan ± 50 menit menuju Kuala Lumpur. Kami tidak saling ngobrol
"Perhatian, kita akan segera mendarat di Kuala Lumpur Int. Airport" sudah terdengar.
Melakukan pendaratan dengan baik,
Alhamdulillah dan terdengar sabuk pengaman sudah boleh dilepaskan, Saya memulai
obrolan dengan mengatakan,” seat ini
kosong ya Bu tidak ada orangnnya jadi kita hanya berdua.”
"Iya nak", beliau menjawab
Diam sejenak karena aktivitas
masing-masing, lalu si Ibu mulai bertanya “Kamu kuliah ya nak ?” bukan Bu, saya
lagi gabut jadi pengen main aja kesini. Beliau ketawa hampir mendekati shock dengan jawaban spontan yang keluar
dari mulut saya hahahaha :D
Obrolan kami tetap lanjut hingga kita
pisah di baggage claim karena beliau
ada bagasi sedangkan Saya tidak ada.
Aisyah, Ibu baru pertama kali ke Malaysia..
“Hebat ya Ibu berani sekali, saya
bales
“Iya nak kalau tidak dicoba mana bisa
Ibu belajar.” Kata beliau
Jarak parkir pesawat ke Imigrasi
sangat jauh, para penumpang harus exit
kebawah dan menaiki bus yang akan membawa kita semua ke gedung Imigrasi, dan
sore itu semua penerbangan yang landing
di satukan pada imigrasi line yang
sama, situasi imigrasi ramai sekali dari berbagai negara dan bahasa yang
berbeda. Ada hampir sejam Saya dan Ibu Alma mengantri
Saya nyeletuk, “Aduh panjang sekali antriannya Bu mau sampai kapan
disini.”
Ucapan itu muncul karena Saya pikir
Imigrasi akan lancar tidak lama mengantri, karena Saya akan melakukan tarik
tunai, beli paket internet dan mengejar bus ke KL Sentral sebelum malam tiba,
tapi kalau situasi seperti ini semua rencana Saya mengalami keterlambatan.
Gpp nak kita ikuti saja prosesnya
sembari si Ibu sibuk chating dengan
keluarganya, memberi kabar kalau beliau sudah safely landed di Kuala Lumpur Int. Airport dan sedang mengantri
untuk proses Imigrasi.
Nanti pas di Imigrasi Ibu harus bagaimana ya, Aisyah ?
Santai saja Bu, ikutin saja apa yang
diperintahkan oleh petugasnya. Kalau mereka minta boarding pass ya kasihkan, lalu berikan paspor Ibu biar mereka cap
serta kalau mereka suruh lihat ke kamera untuk berfoto, Ibu lihat saja kamera
yang hitam diatas itu Bu (sembari Saya tunjuk kamera petak kecil dekat si Petugas).
“Oke nanti temenin Ibu ke bagasi juga
ya Aisyah, tapi Saya tidak ada Bagasi Bu.”
Proses Imigrasi pun dimulai, Saya di konter paling ujung dan Bu Alma di konter bagian tengah. Saya berikan paspor ke petugas
Petugas : Siti Nur Aisyah
Me : Yes Me
Petugas : Look the camera, and CAP ~
Oke (kembalikan paspor) Go Ahead..
Me : Thankyou
Petugas : Urwelcome
Akhirnya Saya berbalik kebelakang dan
Saya melihat Ibu Alma yang kebingungan mencari Saya, Saya panggil beliau sambil
melambaikan tangan keatas dan kami bertemu kembali. Saya antar beliau ke baggage claim IU 2190 from Pekan Baru
Allah membolak-balikan hati hambanya (Saya).
Saya percaya semua akan baik jika
kita bisa saling membantu, perubahan hati Saya tersebut terjadi karena Ibu Saya
pernah cerita begini, “Mama dibantu sama mahasiswa disana
saat akan mencium hajar aswad, menangis Oma disana gak percaya ternyata ada
orang baik yang mau membantu.”
Ibu Alma ini sebaya dengan Ibuku dan
Saya merasa harus menepati perkataan tadi, Gpp semua rencana Saya mengalami
keterlambatan atau Saya harus ambil bus malam dan sebagainya. Saya mau jadi
orang baik untuk orang lain yang membutuhkan bantuan, selama Saya mampu
Bisa saja Saya lanjut keluar dan
meninggalkan Beliau, toh imigrasinya belum selesai. Lalu saya bergegas urus
kepentingan pribadi, kan gak mungkin ketemu lagi. Beliau stranger bagi Saya, tetapi qadarullah
kami dipertemukan kembali di penerbangan pulang ke Indonesia. AllahuAkbar!
Pertemuan.
Orang bilang, pertemuan pertama
selalu kebetulan. Tapi, bagaimana caramu menjelaskan pertemuan-pertemuan kami
selanjutnya ? Apakah Tuhan campur tangan di dalamnya ?
Sedikit fun fact Ibu Alma, beliau ke Malaysia untuk keperluan berobat
matanya. Bukan katarak tetapi mata bagian putihnya sudah mendekati pupil
hitamnya jadi penglihatannya sedikit kabur. Beliau appointment dengan dokter mata di Thoneh (Tun Hussein Onn National
Eye Hospital) dan dokter mengatakan Ibu Alma terkena alergi kucing.
Baca juga : Open Jastip Malaysia, Barang ini Paling Populer
Beliau masih penasaran dan masih akan kesana lagi, segera sembuh ya Ibu. Sampai bertemu di waktu baik lainnya. Kan sudah simpan nomer Aisyah, keep in touch ya :)
23 Comments
Dari tulisan mba saya bisa ambil pelajaran penting yang kadang kita abai. Yaitu berbuat baik selagi kita bisa dan mampu. Karena kadang hari ini kita mungkin sering acuh dengan orang lain yang membutuhkan
ReplyDeleteiya mbak sering acuh ini jadi racun ya :'(
DeleteMasyaAllah.. Kebaikan memang selalu akan dibalas dengan kebaikan. InsyaAllah ibu alma sehat & bisa jumpa dengan ka Aisyah di lain waktu :)
ReplyDeletePertemuan yang sangat mengagumkan. Salut sama kakak yang rela menunda rencananya sendiri untuk menolong ibu Alma. Memang memutuskan menjadi baik itu berat. Tapi kadang setelah melakukannya ada kedamaian tersendiri.
ReplyDeleteBener banget mba, kita harus saling membantu bahkan kepada stranger. Kadang kebaikan dari seseorang tak mesti dibalas kepada orang tersebut, kita bisa balas kepada orang lain. Seperti cerita mba, ketika orang tua kita dibantu oleh orang lain, sebagai balasannya kita juga bisa membantu orang tua yang baru kita temui.
ReplyDeleteBertemu dengan orang yang menyenangkan memang tidak akan habis untuk diceritakan
ReplyDeletesetuju :)
Deleteselalu berbuat baik kepada siapapun selama kita mampu, niscaya Allah akan memudahkan hidup kita pula.
ReplyDeleteAmin ya Allah :)
DeleteWah bertemu dg orang baik itu kebetuntungan juga lho kk. Alhamdulillah ya
ReplyDeletePertemuan yang sangat berkesan ya kak, semoga Ibu Alma segera mendapatkan pengobatan dan matanya bisa sembuh.
ReplyDeleteAmin ya Allah, makasih atas doa baiknya kak :)
DeleteBerbuat baik selagi ada kesempatan dan tanpa pandang orang yha. Saya termasuk yang suka ajak ngobrol orang saat traveling terutama memang sedang berdekatan duduknya sehingga ada cerita menarik juga dari perjalanan itu.
ReplyDeletekadang dalam perjalanan itu kita bertemu dengan orang-orang yang tidak diduga dan memberikan pelajaran hidup bagi kita ya, mbak.
ReplyDeleteManfaatkan waktu berbuat baik kepada siapa aja, karena balasan baik pun akan diterima. Insyaa Allah bisa ketemu lagi ya kak sama Ibu Alma
ReplyDeleteAh, memang kalau orang Indonesia itu kebanyakan masih kental dengan nilai nilai kekeluargaan dan gotong royong. Lihat ceritanya, semoga bu Alma cepet pulih..
ReplyDeleteJangan ragu untuk berbuat baik.
ReplyDeletePengalaman saya yg merantau di luar negeri, Alhamdulillah baik baik saja. Tapi semua itu tidak gratis, ada doa dan pengorbanan ibu serta keluarga saya di kampung yang dikhususkan untuk saya.
Ibu saya selalu mengajarkan berbuat baik kepada siapapun, kelak kamu akan ditolong saat membutuhkan dengan cara tidak disangka...
MashaAllaa~
ReplyDeleteKaaaa..kisahnya bikin aku deep learning banget. Bahwa membantu seseorang gak harus dengan uang, tapi bisa juga dengan niat yang tulus atau dengan apapun yang kita bisa.
Sukses selalu, kak.
Dan setiap pertemuan memang sejatinya bukanlah sebuah kebetulan.
Pengalaman ditolong di luar negeri bak seolah benih baik yang kita tanam dari dulu akhirnya mekar juga saat mendesak dan dibutuhkan
ReplyDeleteCeritanya menghangatkan hati, Mbak. Berbuat baik memang selalu mendatangkan kelapangan, Insyaallah ....
ReplyDeleteAku lebih percaya takdir daripada kebetulan-kebetulan. Menurutku kita dipertemukan dengan seseorang karena ada tujuannya. Senang sekali membaca cerita ini :)
ReplyDeleteMasyaallah, ini seperti reminder untuk selalu berbuat baik kapan pun, di manapun dan dengan siapa pun
ReplyDeleteInsyaallah kebaikan akan selalu dibalas dengan hal-hal baik juga
Manteb storytellingnya, saya jadi belajar teknik storytelling yg baik dan benar
ReplyDeleteHayy.. Jejak anda yang akan mengubah pikiran saya ttg postingan ini, silahkan berkomentar dengan sopan.