Karena zaman
sekarang fesyen lagi hits banget, dilihat-lihat pake baju ini itu hanya untuk
foto OOTD buat konten di social media, setelah itu udah. Gak pake lagi, eh
ternyata industri ini yang jadi pencemar terbesar perubahan iklim. Buktinya nih
: tinggi muka air laut jadi meningkat, suhu global ikutan meningkat, samudera
makin panas, adanya kejadian-kejadian ekstrim, pengasaman samudera dan es di
kutub utara terus meleleh.
Nah seru dong
tahu bagaimana “Menuju Pengelolaan Hutan Lestari” yang materinya bakal lengkap
dipaparkan oleh Ibu Amanda Katili Niode, Ibu Atiek Widayati, Bapak Tahan
Manurung dan juga ada field trip ke
Desa Batu Gajah. Sabtu itu, tanggal 20 Juli 2019 menjadi hari yang berfaedah
sekali buat saya dan tentunya teman-teman Blogger Pekanbaru yang hadir dalam
acara Forest Talk with Blogger : Menuju Pengelolaan Hutan Lestari. Awalnya kita
registrasi biasa, kemudian masuk ke ballroom Grand Zuri Hotel udah langsung loh
di lihatin kain-kain batik yang unik dengan pewarna alami lalu pandangan beralih ke
keripik-keripik atau makanan khas dari Desa Batu Gajah. Udah senang banget
bukan ?
Setelah itu,
moderator naik dong ke atas panggung yang menandakan kalau acara akan segera
dimulai. Selagi acara berjalan, ada lomba-lomba yang ikut berjalan juga seperti
lomba live twitter dan lomba Instagram yang hadiah nya menarik dan sayang untuk
di skip. Narasumber pertama, Ibu Amanda Katili Niode. “Solusi perubahan iklim
yakni dengan Mitigasi, Upaya memperlambat proses perubahan iklim global dengan
mengurangi level gas-gas rumah kaca di atmosfer dan mengurangi emisi dari
kegiatan manusia dan juga dengan cara Adaptasi, yakni Mengembangkan berbagai
cara untuk melindungi manusia dan ruang dengan mengurangi kerentanan terhadap
dampak iklim dan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim global.” Ungkapnya
Selain solusi
dari Ibu Amanda Katili Niode, juga ada solusi dari Ibu Atiek Widayati
“mengembalikan fungsi hutan melalui pengelolaan lanskap berkelanjutan dengan berbagai
program Penghijauan, Restorasi, penanaman pohon, agroforestry dll yang
mengikutsertakan masyarakat. Dan ternyata, di Riau udah ada loh desa yang ikut
berpartisipasi dalam pengelolaan hutan lestari dengan diiringi pencapaian
kemakmuran secara bersama dan berkelanjutan. Yang tujuannya sebagai peningkatan
ekonomi dan ketahanan pangan desa, pemetaan sumber daya desa dalam kawasan dan
pola pemanfaatan lahannya, penguatan hubungan baik antara perusahaan dengan
masyarakat desa serta memperkuat dukungan implementasi kebijakan konservasi
hutan.
Perjalanan dari
Pekanbaru ke Desa Batu Gajah ± 2 jam perjalanan darat, kalau ke
jalan lintas emang nggak jauh tapi kita harus masuk kedalam lagi ke desanya
yang jarak dari jalan lintas ke desa sejauh 23 km dengan jalan tanah bukan
aspal dan banyak kendaraan berat yang berlalu lintas. Satu hal yang saya takuti
adalah, kalaulah hujan ini desa bagaimana ya ? akses keluar masuk pasti akan
susah dilalui. Dan kalaulah musim kemarau, ya salam debu nya luar biasa tebal. Tapi
itu semua terabaikan oleh saya, karena setelah sampai di desa ketemu dengan
masyarakat setempat yang first impression,
mereka ramah, murah senyum dan good service.
Satu rumah
masyarakat yang dijadikan tempat kami duduk untuk makan siang, udah dipersiapkan
dengan baik. Karena waktu yang dikasih panitia sangatlah singkat jadi harus
dimanfaatin dengan sebaik-baiknya, setelah makan siang ada pemberian
kenang-kenangan dari pihak yayasan doctor sjahrir ke salah satu pemuka Desa
Batu Gajah, dilanjutkan dengan penjelasan tentang sejarah singkat desa, demo kerajinan
tangan ibu-ibu Desa Batu Gajah, kemudian demo masak keripik oleh ibu-ibu
lainnya. Terlalu banyak ilmu dan pengalaman yang berkesan selama mengikuti
acara Forest Talk yang wajib saya tulis di blog ini agar teman-teman semua juga
bisa ikut merasakan apa yang saya rasakan.
Desa Batu Gajah
sebagai salah satu Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang diharapkan dapat berperan dalam
pengelolaan lestari dengan diiringi
pencapaian kemakmuran secara bersama dan berkelanjutan. Yang mana tujuan
lainnya adalah peningkatan ekonomi dan ketahanan pangan desa, pemetaan sumber
daya desa dalam kawasan dan pola pemanfaatan lahannya dan sebagai penguatan
hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat desa.
Cica foto bareng dg salah satu sapi |
Sebagai wujud
nyata, Desa Batu Gajah memiliki beberapa program yakni program sapi yang pada
tahun 2006 untuk pertama kalinya mendapat 6 sapi dan setelah 13 tahun program
sapi dijalankan secara maksimal, dan pada tahun 2019 sudah memiliki 18 ekor
sapi. Selain itu, ada program pertanian dan program nelayan juga. Semua program
dijalankan bersama-sama secara bergotong royong antara masyarakat setempat dan
perwakilan perusahaan, dan untuk jadwal kerja setiap program dilakukan pada
bulan Agustus karena lebih efektif.
Penutup :
Perubahan iklim
kearah yang sehat harus dilakukan bukan hanya satu pihak saja, tapi peran serta
masyarakat sangatlah penting agar bumi ini kembali tersenyum, tidak lagi
menjadi supermarket bencana. Mulailah dari diri kita sendiri, apa peran yang
bisa kita ambil dan kerjakan sekarang juga.
Perubahan iklim
yang ekstrim sering terjadi, maka mulailah merawat dan menjaga hutan dengan
sebaik-baiknya, mengambil dan menggunakan manfaat jangan berlebihan agar
kehidupan hutan tetap lestari hingga selamanya sesuai dengan tujuan The Climate Reality Project Indonesia.
***
sumber foto : Septian Arief K
sumber data : materi Ibu Amanda Katili Niode, Ibu Atiek Widayati
Terima kasih :)
8 Comments
Cica foto dengan salah seekor sapi. Wkwkkwkw jadi udah dapat nama-nama sapinya caa..? Seru yaa acaranya, kapan2 kita keliling lagi kek gini ni kuy..
ReplyDeleteBelum nih, masih jadi misteri.
DeleteAyok paling semangat kali nih, bikin jalan2 berfaedah kak :)
Kapan ya kita kesana lagi ya say?
ReplyDeleteBelum sempet ngobrol sama sapinya.
Hehehe
iyaa kapan ya ada ajakan lagi ke sana mak, biar beli jajan lagi
Deletehaha ngobrol sama sapi ya? mau bahas apa tu mak ? :D
mantap ya ca kegiatan kaya gini seharusnya lebih sering. Biar masyakarat juga peduli
ReplyDeleteiya lebih sering ada kegiatan kayak gini di kota yang langganan asap :p
Deletemantap ca. harusnya acara kaya gini sering sering ya
ReplyDeleteMantap dong.
Deleteiya nih, di Pekanbaru harus sering acara begini. Biar nambah ilmu untuk buat konten tulisan hihi :D
Hayy.. Jejak anda yang akan mengubah pikiran saya ttg postingan ini, silahkan berkomentar dengan sopan.