Fakultas Hukum Universitas Riau-
Pekanbaru, 02 Juni 2014 bertepatan di hari senin, lembaga mahasiswa BEM
mengadakan tausiyah akbar bersama ustadz Abdul Somad, Lc.MA dalam rangka wirid
bulanan fakultas hukum. Acara tausiyah yang sudah berlangsung dua kali ini akan
diusahakan terus berjalan setiap bulannya, di bulan kedua ini tausiyah akbar
mengusung tema “Damailah fakultasku dengan senantiasa mengharapkan ridho Allah SWT."
Tausiyah adalah
ingat-mengingatkan, tausiyah akbar dimulai dengan pembacaan ayat suci al-qur’an
dan saritilawah oleh pegawai biro Fakultas Hukum Universitas Riau dan kemudian
dilanjutkan dengan kata sambutan oleh perwakilan dekan yang diwakilkan oleh
bpk. Dodi Haryono selaku PD II Fakultas Hukum. “Sebagai calon penegak hukum,
kita semua juga perlu di didik agar menjadi penegak hukum yang baik dengan
memberikan pelajaran islam kepada mahasiswa/i fakultas hukum universitas riau,
salah satu nya dengan adanya tausiyah akbar ini setiap bulannya.” Ungkap Dodi
Haryono dalam kata sambutannya.
Sama seperti bulan yang lalu,
tausiyah akbar ini diadakan di ruang NI-N2 dan sebagai penceramah juga sama
dengan bulan yang lalu, yaitu usadz Abdul Somad, Lc.MA.
Sebagai pembuka ceramah, pak
ustadz mengutip kalimat yang di ucapkan oleh Dodi Haryono tadi dalam kata
sambutannya, yaitu mengenai penegakan hukum. “Hukum dan akhlak sangat erat
hubungannya, karena apabila akhlak nya tidak baik maka penegakan hukumnya akan
jelek dan sebaliknya apabila akhlak baik maka penegakan hukumnya insyaAllah
akan ridho.”
Yang selanjutnya ceramah
dilanjutkan dengan materi mengenai Takabur, karena bulan lalu sudah mengambil materi mengenai Hasad. Takabur adalah merasa diri besar, dia
yang lebih hebat daripada orang lain. Dan sebagai contoh adalah kisah tentang
setan dan nabi adam, yang setan diciptakan oleh api sedangkan nabi adam diciptakan
dari tanah. Setan sombong dengan itu, dia merasa besar padahal api dan tanah
adalah ciptaan Allah, lalu apa yang disombongkan?
Ada bebarapa alasan yang membuat
orang sombong yaitu ia tidak tahu siapa dirinya (tidak sadar diri/ tidak tahu
diri). Yang diketahui bahwa banyak sekali bisikan yang datang ke kita, maka
apabila kita tidak mengenal dan tidak tahu dengan diri sendiri maka godaan akan
mudah merasuki kita. Ada dua subject yang dapat membisikkan manusia yaitu setan
dan manusia itu sendiri, godaan itu datang ke hati kita, karena hati sangat
mudah untuk dibolak-balikkan. Maka kalau tidak mengetahui diri sendiri akan sangat mudah dibisikkan dengan hal-hal yang dapat membuat diri sombong.
Maka apabila perbuatan kita tadi
terdapat salah satu unsur sombong, ingat-ngat dulu dan kemudian mengucapkan
istighfar. Karena fungsi dari pembacaan istighfar itu adalah untuk memotong
lintasan hati yang telah menyeleweng.
Tidak ada guna menjadi orang
sombong, kita akan rugi karena efek yang ditimbulkan dari sifat sombong itu
adalah tidak akan masuk surga nya Allah. Maka banyak cara agar sifat sombong
itu musnah dari diri seseorang, yaitu dalam praktek menyapa- dalam menyapa
dipakai sifat kerendahan hati seperti saat bersalaman, tidak memandang siapa
yang tua-muda, yang muda harus menyapa yang tua. Atau melihat jabatan, jabatan
yang atas harus disapa terlebih dahulu dengan orang yang jabatan nya dibawah.
Itu salah, karena kerendahan hati lah yang harus diterapkan. Tidak memandang
apapun, karena menyapa adalah perbuatan yang mulia.
Cara lain untuk memusnahkan sifat
sombong yaitu dengan mengunjungi orang sakit. Menghadiri aqiqah anak tetangga,
dan bisa juga dengan menghadiri acara pemakaman dengan ikut berpartisipasi
dalam prosesi pemandian dan penguburan jenazah. Dengan cara inilah kita dapat
mengambil pelajaran dari tiga situasi yang berbeda ini agar sifat sombong tidak
merasuki diri kita, agar sombong hilang dari diri kita.
Kurang lebih itulah isi ceramah
pada hari ini, dengan penutup pak ustadz mengatakan bahwa masih ada yang lebih
bahaya selain takabur, yaitu tidak tahu bahwa dia takabur.
Dengan berakhirnya ceramah ini,
semua menengadah sejenak memohon ampun dan memohon agara acara ini mendapat
ridho dari Allah. Ditutup dengan pembacaan do’a yang dibawakan sendiri oleh
ustadz Abdul Somad.
Selesai!!!- tausiyah akbar bulan
selanjutnya insyaAllah akan dilaksankan pada 07 juli 2014. Coming soon! J
cicajoli
0 Comments
Hayy.. Jejak anda yang akan mengubah pikiran saya ttg postingan ini, silahkan berkomentar dengan sopan.